Tuesday, May 13, 2008

INDAHNYA HIDUP MERASA KAYA

Manusia hidup di dunia ada yang kaya dan ada yang miskin. Kalau manusia boleh memilih hidupnya ingin yang mana ? tentu manusia tersebut memilih hidup kaya banyak memiliki harta benda yang melimpah yang tidak habis dimakan sampai 7 turunan. Bukannya itu semua tidak mungkin terjadi, bila Allah SWT menghendaki pastilah itu bisa terjadi.
Akan tetapi apakah hanya itu saja yang manusia cari di dalam kehidupannya ini, hanya untuk merauk harta sebanyak-bayaknya, tentunya tidak. Sebagian besar manusia hidup di dunia ini memang hanya untuk mencari dunia semata mereka tidak tahu bahkan tidak mau tahu atau cuek kalo ada alam lain yaitu alam akhirat yang kita akan hidup kekal di dalamya.
Memang apabila ita di paksa untuk meninggalkan dunia berat rasanya. Bahkan kalau bias ingin rasanya seluruh dunia ada di genggaman kita, ituahaunya manusia. Saying kita elum sadar hidup hanya perlu tiga piring nasiuntuk sehari, tetapi yang di buru tiga karung beras. Tidur hanya perlu satu kamar, tetapi yang di bangun satu hektar akibanya otakterbebani hal-hal yang ingin kita raih.
Manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia acapkali meminggirkan bahkan mengorbankan perhatian kepada akhirat.
Manusia di bekali dengan akal dan hidayah, agama serta emosi dan hawa nafsu. Asu yang tidak terkontrol tentunya akan merusak, tetapi apabila nafsudi jaga dan di bina akan membahagiyakan orang yang memilikinya. Nafsu yang ada pada diri manusia meliputi :
Nafsu rendah di sebut hawa nafsu
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya)”(QS An-Nazi’at 40-41).
Hawa nafsu disebut juga nafsu hewani yang ada pada seluruh manusia, yang diantaranya adalah :
Keinginan makan dan minum (QS Al-A’raf : 31)
“”ai anak adam pakailah pakaiana yang indah disetiap (memasuki)masjid, makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Alah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Allah memerintahkan kita untuk selalu makan makanan yang halal lagi baik bagi tubuh kita untuk kita hidup mencari maisyah dan beribadah kepada Allah.
Keinginan Syahwat (QS Ali-Imran : 14)
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup didunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Fitrah manusia adalah mempunyai sifat cinta kepada sesama dan semua itu sudah di atur dalam Al-Qur’an dan Hadis, dan kita tinggal mengamalkannya. Yaitu bagaimana kita mencintai lawan jenis, bagaimana mencintai anak-anak, orang tua dan segala yang Allah ciptakan yang sepantasnya kita cintai.
Keinginan mengumpulkan harta (QS An-Nisa, ayat 29)
”hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirinu; sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu”.
Allah memerintahkan manusia untuk megumpulkan hartasebanyak-banyaknya tapi bukan hanya untuk hidup di dunia akan tetapi juga untuk bekal di akherat nanti dengan jalan membelanjakan harta untuk beribadah pada Allah dengan Zakat, Infaq dan sodaqah.
Kecintaan Terhadap Binatang (Ali-Imran : 14)
Manusia juga diperintahkan untuk mencintai binatang untuk menjaga kepunahan dan keberlangsungan hidup hewan yang ada di dunia ini.
Nafsu Amarah
“Dan aku tiak membebaskan diriku ( dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhya Tuhankumaha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( QS Yusuf : 53)
nafsu amarah atau “amaratun” yang artinya menarik, membawa, menghela mendorong, menyuruh. Semua sifat-sifatnya terjurus, tertuju kepada kejelekandan kejahatan saja tidak kepada kebaikan. Tetapi kalau nafsu ini dapat di pergunakan pada kebaikan dan tidak berlebihan tentunya akan mengarah kepada kebaikan. Yang nafsu ini sudah timbul sebelum anak kecil pandai berbicaraatau berkata-kata.
Nasu Allawwamah
“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat meyesali (dirinya sendiri)”(QS Qiyamah :2).
Lawwamah artinya mencela, memaki, mengkritik untuk memperbaiki. Nafsu ini sebagai lawannya nafsu ammarah. Apa yang dikerjakan nafsu amarah terus di tentang, dicela keras oleh nafs lawwamah sehinggadiriakan tertegun sebentar atau berhenti sama sekali dari perbuatan yang dianjurkan amarah. Lawwamah ini timbul serentak dengan timbulnya amarah itu.
Allah memberikan afsu amarah dan lawwamah kepada manusia untukajunya dunia dalam segala bidang dan dengan nafs lawwamah inilah erjadinya hokum. Kedua nafs ini juga mendatangkan kemajuan yang dihasilkan dari proses berfikir ketika terjadi pertarungan antara kedua nafs tersebut. Dan Allah tidak menciptakan sesuatu hanya untukkesia-siaan. Baik tidaknya manusia hidup bergantung agaimana nafs lawwamahmampu mengimbangi tarikan nafs amarah. Disilah pendidikan agama diperlukan.
Nafsu Musawwilah
“Ya’qup berkata : “hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah yang maha mengetahuilagi maha bijaksana”(QS Yusuf : 83).
Musawwilah arti butanya tukang tipu, juga di sebut ahli gambar, tukang sulap, ahli mempesona dan ahli memukau. Uncul ersamaan dengan lahirnya “amarah’ dan “lawwamah”. Sifat ini aktif pada saat ia meningkat baligh atau sampai umur 13-14 dan seterusnya. Alat senjata ampuh dari musawwilah modelnya adalah : Hasad, Loba, Rakus, perasaan tertekan, tidak puas, ria, ingin dihormati, sentiment, dayyus, iri hati, sombong, takabur, pemarah, keras hati, mau menang sendiri, pengecut, kepicikan pengetahuan, kekumuhan berfikir. Bidang tugasnya hanya satu yaitu menyulap tiap-tipa yang jelek menjadi kelihatan bagus dan baik dan yang terlarang kelihatan menjadi suruhan. Sebaliknya yang baik an agus di usahakan supaya elihatan jelek merugikan dan tidak bergunasama sekali. Dengan kata lain nafs ini untuk mengelabuhi manusia agar tergelincirdari kebenaran dan melanggar hal-hal yang telah dilarang oleh Allah SWT.
Nafsu Muthmainah (nafsu yang seimbang)
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”(QS Fajr :27-30).
Mutmainnahartinya seimbang atau enang seperti permukaan danau kecil yang tidak ditiup angin, tenang, teduh laksana kaca terhampar. Dalam nafsu ini manusia sudah mampu menyeimbangkan keberadaan semua nafsu yang ada pada dirinya
Apabila seseorang mampu mengendalikan tiga afsu tersebut maka ia akan terhindar dari kehinaan dan kehancuran.
Apabila setiapmanusia hidup dalam keimanan terhadap Allah SWT sangat kuat pastilah manusia itu walaupun serba kekurangan tetapi dengan berkah yang Allah berikan ia akan merasa cukup dengan apa yang dimilikinya dan ia kan merasa kaya sehingga bisa memanajemen nafsu untuk memiliki dunia.
Bila kita berpersepsi bahwa kilau dan kenikmatan dunia akan cepat memudar, lenyap dan hancur, tidak sempurna, bahkan bisa menjerumuskan manusia bila ia tak pandai mempergunakannya, bisa menyebabkan orang menderita bila terlalu berambisi dan ngotot merengkuhya. Dan bila kita sadar bahwa keikamatan dunia hanyalah sementara dan tipua belaka. Kenikmatan dunia hanyalah sedikit dan tidak beratri apa-apa bila di bandingkan dengan kenikmatan akherat. Bahkan, bisa saja kenikmatadunia itu hanyalah sekedar fitah dan cobaan dari Allah SWT kepada para hamba-Nya.
Katakanlah : “Kesenangan didunia ini hanya sebentar dan akherat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun”(QS An-Nisaa : 77).
Dan bila kita berpersepsi

No comments: